Minggu, 08 Februari 2009

HARUSKAH KUMENERIMA 4

. Minggu, 08 Februari 2009
0 komentar

setelah perkenalan sewajarnya mulailah kami sebutkan keinginan dan harapan masing-masing,begitu juga dengan jatii diri kita masng-masing.tapi arah pembicaraan yang kuterima sama sekali tak kuharapkan.dia memulainya dengan iklan terpanjang tentang dirinya kepadaku,kufikir jika semua perusahaan bisa mengiklankan sendiri produknya dengan sesempurna ini,pasti perusahan itu bisa mengurangi anggaran pengeluaran uang perusahaan karena tidak harus membayar jasa advertising.dia berbicara tentang kemampun dan prestise.
“aku dulu lulusan pesanren manon jaya tasikmalaya yang terkenal itu,kiayi nya sudah dekat sekali denganku,malahan kemarin ini sebelum aku pergi kesini beliau ingin sekali menjodohkanku dengan santrinya….,tapi aku ga mau….”
Huh!maksudnya apaan nih kok malah ngomongin perjodohannya dia,kenapa ga terima aja sekalian.
“….soalnya dulu aku pernah janji ga mau menikah dengan perempuan yang se alamamater denganku…”
Wadoh….!!seandainya jodoh tuhan bisa diikat oleh janji seperti itu aku juga pasti berjanji ga mau menikah dengan orang seperti kamu.tapi kenyataannnya kita bisa apa???ga sopan ni orang,katanya ustadz.huh!
“….padahal kalau saja aku mau kemarin ini dijodohkan dengan santrinya itu ayahku mau menjual tanahnya seluas 5 hektar untuk biaya pernikahanku…”
What????!!!!5 hektar untuk biaya pernikahan???berapa bulan tuh acaranya!!!
“….dan sekarangpun aku udah punyai rumah dan mobil untuk modal menikahku nanti.aku memang belum kerja tapi aku sudah punya rumah.kalo orang-orang kan biasanya sudah bekerja tapi masih saja ngontrak….”
Jelas saja,karena orang-orang lebih ingin menikmati hasil keringat sendiri daripada menjilati keringat orang tuanya yang sudah seharusnya untuk istirahat.apalagi ketika kemapanan itu diraih bersama dengan istrinya,pasti akan menjadi energy dahsyat untuk kekuatan pernikahannya nanti.duh!!ga masuk banget ni orang.Dan kalau kuperhatikan prestise itu hanya tumpangan yang diberikan orang tuanya.benar2 membosankan dan berbusa….kasian juga sebenernya.mungkin sikap dia yang seperti itu menonjolkan segla kemampuannya supaya dia lolos seleksi.tapi tak sedikitpun membuatku kagum.malah membosankan!!!!akhirnya gagal total!!!!
Kedua kalinya dengan seorang PNS.banyak orang merekomendasikan untuk menerimanya termasuk para tetanggaku,katanya dia baik,jujur,udah PNS,rajin beribadah,keturunannya bagus,cakep lagi!!!duh,perfect banget kan???apa tetanggaku telalu berlebhan???mungkin saja !namanya juga team sukses.tapi mana mungkin aku menerimanya,jangankan menerima sebatas menilaipun aku tidak bisa.la wong orangnya juga ga pernah datang untuk menemuiku ke rumah.hanya sebatas katanya dan katanya. atau lebih cantik jika diseut dongeng dengan judul jodoh gaib. Karena memang tidak tampak jodohnya.ada ada saja.
Setelah kejadian itu bapak sama ibu semakin gelisah saja.katanya kenapa kok gagal terus.yah….namanya juga baru 2 kali dicoba.masa udah dibilang gagal terus sih.malah yang lainnya lebih parah.suah hamper sepuluh kali masih saja gagal,namanya juga belum ketemu jodohnya.nanti juga kalo sudah ada jodohnya pasti mudah prosesnya.wah…….kalo kata orang jawa orang tuaku gupuhan…..
Benar kata dosenku,semua perjodohan itu selalu berdalih orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya.mereka selalu bilang itu yang terbaik untukmu.padahal sebenernya mereka pun tidak tau apa yang akan terjdi besok.banyak kejadian kok setelah dipaksa dijodohkan orang tuanya malah ga bisa mempertahankan keluarganya karena belum atau tidak ada cinta diantara mereka.
Lain lagi ketika orang tua lebih peka terhadap perasaan anaknya.terbuka juga pemikirannya.boleh saja menjodohkan atau hanya sebatas mengenalkan.dan keputusan tetep mempertimbangkan perasaan anaknya. Pasti keadannya akan lain.tak taulah ternyata bosan juga jadi perempuan.apa ketentuannya memang harus di promosikan gitu layaknya orang jualan????kuliah kali ini sedikit memberikan pencerahan terhadap masalahpribadiku diluar pendidikan.aku ingin bergegas pulang,aku ingin menyampaikanknya sama bapak dan ibu di rumah….

Klik disini untuk melanjutkan »»

HARUSKAH KU MENERIMA 3

.
0 komentar

Belum banyak yang datang,kampus masih terlihat sepi.hanya ada beberapa orang yang masih duduk ditaman membaca diktatnya sambil sesekali bermain dengan handphonenya. aku terlalu pagi tiba disini. tak apalah….daripada dirumah. Aku harus sekuat tenaga sabar mendengar topic perjodohan dibicarakan di depanku terus menerus. Teman-teman seangkatanku juga kadang bercerita kalau mereka juga mengalami hal yang sama.katanya perempuan seumuranku 20 sampe 25 rawan berbicara tentang perjodohan.hanya saja ada orang tua yang tidak terlalu pusing dengan semua itu karena kubu orang tua yang ini berfikir jodoh untuk anak gadisnya pada waktunya nanti juga pasti datang sendiri.untuk kubu orang tua yang sebagian lagi lebih suka menyikapi soal jodoh ini dengan kekhawatiran yang berlebihan ketika tahu anak gadisnya di umuran rawan itu belum terlihat menggandeng satu lelaki pun untuk dijadikan suaminya nanti.persis seperti orang tuaku.
“Ti,kamu teh jadi ambil beasiswa ga? Sama ke tua jurusan udah di data.tinggal kamu ajah yang belum ada datanya,sok atuh burukeun!!!keburu telat geura.” cerocosan neneng membuyarkan lamunan dan fikiranku yang sedang asyik berguling di otak
“ga tau neng,masih bingung!”jawabku sedikit tak bersemangat
“Kok bingung atuh????!!!! kan kita udah janji bareng-bareng kalo mau ambil beasiswa bareng ke ausy”
“Iya sih,tapi bapak sama ibu ga begitu sreg neng,katanya perempuan mah yang deket-deket aja ga boleh jauh-jauh,melang cenah”
“Walah….jadul banget sih,sekarang kan udah ga jamannya lagi Ti perempuan kaya gitu,sekarang mah perempuan teh kudu pinter kudu ngerti yang modern-modern itu,kita teh kudu belajar sampe tinggi.biar ga disuruh-suruh terus.masa cantik-cantik gini akhirnya disuruh cuci-cuci”
Kalu saja kedatangan dosen matkul social dan Budaya tidak mengagetkan kami untuk segera bergegas masuk,Aku hamper saja tertawa liat gaya neneng yang menggebu-gebu.dia memang lugu dan polos,tapi pernyataannya juga memang benar hanya saja………….
Orang tua tetap orang tua………
“orang tua selalu berdalih mencari yang terbaik untuk anaknya ketika dia memaksa perjodohan untuk anaknya,padahal sebenarnya orang tuapun tidak bisa menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan anaknya.hanya tuhan yang tahu……blab la bla………blab la…!” dosenku menerangkan pentingnya konsep cinta kasih dalam pernikahan dengan gamblang tanpa cela sedikitpun.
Deg!kena banget…dan memang selalu begitu.beberapa kali ku dijodohkan dengan laki2 yang sama sekali tak kukenal,yang pertama ada yang ngaku ustadz dengan datang berpakaian ala kiayi.lengkap dengan sorban dan pecinya.dia datang langsung kerumah dengan perantara pamannya yang letak rumahnya hanya beberapa meter dari rumahku.dan ku fikir apa salahnya kutemui,sapa tahu cocok.terutama dalam agama,bukankah agama harus menjadi pertimbangan utama dalam sebuah pernikahan????

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Fidokaan is proudly powered by Blogger.com | Template by Kang Fidokan