Minggu, 08 Februari 2009

HARUSKAH KU MENERIMA 3

. Minggu, 08 Februari 2009

Belum banyak yang datang,kampus masih terlihat sepi.hanya ada beberapa orang yang masih duduk ditaman membaca diktatnya sambil sesekali bermain dengan handphonenya. aku terlalu pagi tiba disini. tak apalah….daripada dirumah. Aku harus sekuat tenaga sabar mendengar topic perjodohan dibicarakan di depanku terus menerus. Teman-teman seangkatanku juga kadang bercerita kalau mereka juga mengalami hal yang sama.katanya perempuan seumuranku 20 sampe 25 rawan berbicara tentang perjodohan.hanya saja ada orang tua yang tidak terlalu pusing dengan semua itu karena kubu orang tua yang ini berfikir jodoh untuk anak gadisnya pada waktunya nanti juga pasti datang sendiri.untuk kubu orang tua yang sebagian lagi lebih suka menyikapi soal jodoh ini dengan kekhawatiran yang berlebihan ketika tahu anak gadisnya di umuran rawan itu belum terlihat menggandeng satu lelaki pun untuk dijadikan suaminya nanti.persis seperti orang tuaku.
“Ti,kamu teh jadi ambil beasiswa ga? Sama ke tua jurusan udah di data.tinggal kamu ajah yang belum ada datanya,sok atuh burukeun!!!keburu telat geura.” cerocosan neneng membuyarkan lamunan dan fikiranku yang sedang asyik berguling di otak
“ga tau neng,masih bingung!”jawabku sedikit tak bersemangat
“Kok bingung atuh????!!!! kan kita udah janji bareng-bareng kalo mau ambil beasiswa bareng ke ausy”
“Iya sih,tapi bapak sama ibu ga begitu sreg neng,katanya perempuan mah yang deket-deket aja ga boleh jauh-jauh,melang cenah”
“Walah….jadul banget sih,sekarang kan udah ga jamannya lagi Ti perempuan kaya gitu,sekarang mah perempuan teh kudu pinter kudu ngerti yang modern-modern itu,kita teh kudu belajar sampe tinggi.biar ga disuruh-suruh terus.masa cantik-cantik gini akhirnya disuruh cuci-cuci”
Kalu saja kedatangan dosen matkul social dan Budaya tidak mengagetkan kami untuk segera bergegas masuk,Aku hamper saja tertawa liat gaya neneng yang menggebu-gebu.dia memang lugu dan polos,tapi pernyataannya juga memang benar hanya saja………….
Orang tua tetap orang tua………
“orang tua selalu berdalih mencari yang terbaik untuk anaknya ketika dia memaksa perjodohan untuk anaknya,padahal sebenarnya orang tuapun tidak bisa menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan anaknya.hanya tuhan yang tahu……blab la bla………blab la…!” dosenku menerangkan pentingnya konsep cinta kasih dalam pernikahan dengan gamblang tanpa cela sedikitpun.
Deg!kena banget…dan memang selalu begitu.beberapa kali ku dijodohkan dengan laki2 yang sama sekali tak kukenal,yang pertama ada yang ngaku ustadz dengan datang berpakaian ala kiayi.lengkap dengan sorban dan pecinya.dia datang langsung kerumah dengan perantara pamannya yang letak rumahnya hanya beberapa meter dari rumahku.dan ku fikir apa salahnya kutemui,sapa tahu cocok.terutama dalam agama,bukankah agama harus menjadi pertimbangan utama dalam sebuah pernikahan????

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Fidokaan is proudly powered by Blogger.com | Template by Kang Fidokan