Rabu, 29 April 2009

Kebahagiaan Dalam Kelelahan

. Rabu, 29 April 2009
1 komentar

Seperti biasa, hari ini kuawali dengan bangun kesiangan. Bukan keinginan atau kesengajaan, melainkan ketidak kuasaan akan bangun pagi. hehehe....
Tepat jam 09.00 catering datang dari Ibu Dina, menu seperti biasa; nasi putih, seafood dan saos. Ketika perjuangan dalam membantai nasi, ada sedikit kecelakaan. Saos yang tidak tahu diri muncrat kecelana yang baru dipake 8 hari (maksudnya belum dicuci).

Jam 16.00 waktu sekitar kantor, ada sms masuk dari seorang teman SMA. Adi Wibowo namanya. Dia tinggal dikalimantan. Bunyi smsnya, "nanti malam kita kumpul di hotel Pacific jam 21.00. Saya sudah memesankan 3 kamar tidur. Mohon dikabarin teman yang lain yang ada di Jakarta". Karena banyak pekerjaan, saya tidak terlalu memperhatikan sms itu. Jam 18.00 telepon masuk dari Fajar, salah satu teman SMA yang sekarang tinggal di Jakarta (hanya kabar basi saja; dia baru nikah lho). Ternyat dia juga disms Adi dan mengajak saya untuk berangkat bareng. Karena ada teman, saya putuskan untuk berangkat barens sama dia. Jam 20.00 rencana berubah, kerjaan yang numpuk belum selesai. So, saya telepin dia, kalau saya gak jadi berangkat. Jam 21.00, saya berubah niat lagi, saya putuskan untuk berangkat. Kemudian saya telepon Fajar, ternyata dia sudah berangkat sehabis shalat Isya. Akhirnya saya berangkat ditemanin Ali tong-tong. Karena mendung kita putuskan naik mobil. Sudah di atas mobil, saya putuskan untuk naik motor, karena bensin kering..(lebay).
Tiba di hotel jam 22.15. Rasa capek terobati ketika mengetahui ternyata yang kumpul teman akrab semua yang sudah tidak bertemu selama sempbilan tahu.
Adi, yang dulunya kurus, sekaran kekar, tinggi. (tapi tetep hitam)
Teguh, yang dulunya kurus, sekarang dayut alias gendut (tapi tetep culun)
Adji, yang dulu cupu, sekarang tambah keren; tinggi, putih (bagai sapi)
Yaman, dia mah tetep kurus dan rambut gaya 90-an (belah dengkak)
Banu, tambah gemuk. Dulu dia dipanggil SOTOY sekarang sama saja. kadang gak nyambung kalau diajak ngomong.
Fajar, ya... diama sering ketemu. Tapi malam itu agak lain, dia pake pakaian resmi kaya mau ke undangan.
Jamaluddin, dulu kekanak-kanakan, sekarang tambah dewasa (tapi tetep kalau ketawa merem)
Seneng bener malam itu, ngobrol sambil ditemenin minuman keras (es batu maksudnya)... tapi kasihan Ali hanya bisa bengong karena gak nyambung. Kita semua kan bicarain masa-masa SMA, sementara Ali beda sekolah waktu itu. hahah Maaf kang Ali!

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Fidokaan is proudly powered by Blogger.com | Template by Kang Fidokan